Musim
hujan telah di mulai, di beberapa kota curah hujannya sangat tinggi
sehingga mengakibatkan banjir di mana-mana bahkan di beberapa daerah
rumah kerap terbanjiri seperti halnya sebagian di daerah kota jakarta
menjadi langganan banjir, selain itu biasanya lalu lintas di jalan raya
pun ikut terhambat karena banyaknya jalanan yang tergenang oleh air |
Selain
mengakibatkan macet, guyuran air hujan ini juga biasanya membuat
genangan-genangan air yang cukup membahayakan bagi pengguna kendaraan
bermotor, biasanya kendaraan yang melewati genangan air akan menghadapi
berbagai masalah selain kendaraan tiba-tiba mati, juga pungsi rem
mendadak bermasalah, seperti rem lolos atau rem tiba-tiba mengunci, tapi
jangan khawatir ini ada tip menhadapi musim hujan, buat rem kendaraan
bermotor
1. Antisipasi kemungkinan kanvas rem lengket
Satu
hal yang wajib dipahami oleh pengguna mobil adalah peranti pengereman
mobil--terutama rem jenis tromol dan sepatu rem--rawan basah sehingga
kinerja kedua perangkat itu menurun. Rem yang tak pakem alias los adalah
kasus yang kerap terjadi.
Kemungkinan
lainnya adalah kanvas rem memiliki potensi yang besar menjadi lengket
setelah melibas genangan air hujan. Hal itu disebabkan kanvas sangat
mudah mengembang setelah terkena air. Terlebih bila dalam waktu cukup
lama.
“Sebab, kanvas terbuat dari bahan asbes yang mudah menyerap air,” kata Irsyandi.
Oleh
karena itu, setelah mobil melibas genangan air atau banjir, sebaiknya
tetap menjalankan mobil dengan perlahan. Pada saat bersamaan, injaklah
pedal rem sedikit agar teromol, sepatu rem, atau kanvas cepat mengering.
2. Pahami bahwa rem cakram tanpa ABS rawan terkunci
Pada
saat hujan dan jalanan penuh dengan genangan air, suhu udara juga
menurun. Hal itu menyebabkan piringan cakram rem dan sepatu rem juga
sering kesat. Pada sisi lain, dalam kondisi basah, roda mobil rawan
seret atau skid.
Oleh
karena itu, bila Anda melakukan pengereman mendadak, potensi rem
mengunci sangat besar. Mobil pun bisa tergelincir, berhenti mendadak,
dan tak bisa dijalankan, bahkan terpelanting.
Jadi,
jangan sesekali melakukan pengereman mendadak setelah mobil melibas
genangan air hujan atau banjir. “Cara yang terbaik adalah jangan melaju
dengan kecepatan tinggi di saat hujan mengguyur,” saran Irsyandi.
3. Pastikan kondisi peranti pengereman dalam keadaan baik
Sebelum
Anda menggunakan mobil untuk sarana transportasi sehari-hari di musim
hujan ini, periksa booster dan master rem, pastikan minyak rem serta
kanvas rem. Jangan lupa, pastikan kondisi ukiran ban masih di atas 60
persen.
Bahkan bila perlu kuras minyak rem dan ganti dengan yang baru. Begitu pun dengan kondisi piston rem.
4. Lakukan langkah cepat saat rem tiba-tiba lengket
Bila
tiba-tiba rem mobil Anda lengket setelah melibas genangan air atau
banjir, jangan panik. Berusahalah menepikan kendaraan Anda dan biarkan
kendaraan lain melintas terlebih dahulu, lalu matikan mesin.
Setelah
jarak dengan kendaraan di depan cukup jauh, pindahkan tuas transmisi ke
gigi satu dan injak pedal rem dalam-dalam. Kemudian hidupkan mesin dan
lepas pedal rem hingga mobil sedikit melompat dan rem kembali. “Lakukan
cara itu beberapa kali,” ucap Isryandi.
5. Tempuh langkah darurat saat rem blong
Bersikap
tenang juga harus Anda lakukan bila rem mobil ternyata tak pakem, los,
atau blong. Lakukan pengocokkan rem secepat mungkin, yaitu dengan
menginjak pedal rem berkali-kali sembari mengurangi kecepatan mobil.
Jika
rem tetap blong meski pedal rem telah dikocok, maka kurangi gigi
persneling secara perlahan. Pastikan kendaraan di depan dan belakang
Anda masih dalam jarak yang aman.
Setelah
itu, lakukan pengereman dengan menggunakan rem tangan dengan perlahan
dan hati-hati. Bila tidak, maka mobil akan terpelanting.
Namun
bila langkah itu tidak mungkin Anda lakukan, carilah obyek benda mati
yang tidak membahayakan bila Anda menabraknya, seperti semak-semak,
separator, atau pepohonan. Jangan menabrak dengan posisi tegak lurus,
tetapi sebaiknya dalam posisi menyerempet. (disadur dari tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar