Jumat, 16 November 2012

Cerita inspiratif

Seorang pengusaha sukses dan terkenal bernama Paul bertanya pada
pendetanya, ”Maaf saya mengganggu Pak Pendeta. Begini, di lingkungan
tempat saya tinggal, di lingkungan saya bekerja, di lingkungan
pergaulan, saya selalu dijuluki orang pelit dan kurang bersedekah.
Padahal aku sudah menyampaikan kepada mereka bahwa ketika kelak saya
mati, seluruh harta dan warisan yg saya sekarang miliki akan saya
hibahkan utk yayasan sosial, semua sahabat dan orang2 yang kurang
beruntung lainnya.”

Sang Pendeta tersenyum kecil mendengar pertanyaannya sambil balik
bertanya,”Emang matinya kapan pak?”

Pak Paul, ”Ya…belum taulah!”

“Baiklah Pak Paul, untuk pertanyaan bapak, saya tidak perlu
menjawabnya. Tapi saya akan menceritakan kepada bapak sebuah
perumpamaan tentang seekor sapi dan seekor babi. Babi adalah termasuk
binatang yang kurang disukai orang karena wajahnya yang jelek,
badannya yang bau dan kandangnya yang selalu jorok, sedangkan sapi
banyak yang suka.

Suatu hari Babi mengeluh kepada Sapi, "Pi(Sapi), org selalu memuji
badannmu yang bagus, matamu yang bening. Mereka pikir engkau sangat
dermawan, sebab setiap hari engkau memberi mereka susu segar. Tetapi
coba engkau bayangkan dengan aku. Aku telah memberikan semua yang aku
miliki, nyawaku melayang sia-sia, dagingku mereka panggang & kadang
mereka buat ham, kakiku mereka belah dan mereka membuat sop kaki babi.
Bulu-buluku mereka olah dan dijadikan sikat. Tetapi kenapa tak satupun
orang dimuka bumi ini yang menyukai aku.??"

“Mau tau apa jawaban si sapi?” kata Pendeta.

“Maulah Pak Pendeta…”jawab Paul

Si sapi menjawab, ”Bi..(Babi) barangkali karena aku memberikan apa
yang aku miliki ketika aku masih hidup, sedangkan kamu….memberikan
semuanya setelah kamu mati ….”

Pak Paul terdiam sejenak dan akhirnya tersenyum mengerti.

Hal terpenting dalam hidup adalah masa kini. Mari manfaatkan secara
maksimal untuk memancarkan kasih dan kearifan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar